Rabu, 02 Mei 2012

Ilmu Budaya Dasar


TELAPAK KAKI KEADILAN
(Manusia dan Keadilan)

Menegakan kadilan pada zaman sekarang memang sangatlah sulit, terlabih lagi jika orang itu dari kalangan bawah yang ingin menegakan keadilan untuknya. Mengapa keadilan di negeri ini sangat lah susah di tegak, apakah uang kini yang menjadi ujung tombak keadilan?. Mungkin uang kini telah menjadi raja di dunia ini, semua bisa di awali dengan uang sehingga keadilan terlupakan, dan terselesaikan. Tapi keadilan bagi Tuhan yang mahan esa tidak bisa di nilai dengan uang, dan tidak dapat di selesaikan dengan uang.
Banyak kisah-kisah seseorang yang ingin mencari keadilan di negeri ini. Kemarin sore saya menonton acara televisi di stasiun televisi nasional, acara televisi ini mengundang seorang narasumber yang membuat saya terinspirasi. Seseorang ini adalah Bapak Indra Azwan, dia mencari keadilan di negeri ini dengan berjalan kaki dari tempat tinggalnya di Malang Jawa Tengah sampai Istana Presiden di Jakarta, dia mencari keadilan untuk anak kesayanganya yang meninggal dunia akibat di tabrak oleh seorang aparat Polisi. Anaknya meninggal saat pulang sekolah, ia ingin menyebrang jalan namun dari arah sebelah kirinya melaju mobil polisi yang melaju cukup kencang, menurut penuturan Bapak Indra mobil polisi dan pemilik mobil itu sempat berhenti namun polisi itu tidak bertanggung jawab atas kecelakaan itu dan ia melanjutkan perjalanannya.
Di kisah ini saya berfikir apakah pantas seorang aparat Polisi, bertingakah seperti itu. Membiarkan korban yang dia tabrak, dan ia melarikan diri atas perbuatanya. Kemana hati nurani mu Pak Polisi, apa karena kamu takut merasakan dinginnya lantai penjara?. Oleh sebab itu Bapak Indra ini berjalan dari Malang sampai Jakarta ingin menegkan keadilan untuknya, apakah hukum dan keadilan masih berpihak kepada rakyat kecil di negeri ini. Kasus tabrak lari ini sempat di bawa ke meja hijau tahun 2008 namun Pak Polisi itu di bebaskan oleh semua perbuatanya, sehingga Bapak Indra melakukan aksi jalan kai itu ia tidak terima atas hasil persidangannya, jelas Pak Polisi itu bersalah tetapi malah di bebaskan atas semua kesalahnnya. Dan yang anehnya Pak Polisi itu pun masih menjabat sebagai Polisi bahkan menurut Bapak Indra, Polisi itu kini naik jabatan.
Pak Polisi itu pun sempat mengirimkan surat kepada Bapak Indra untuk berdamai, namun Bapak Indra tidak mau berdamai karena hukum harus di tegakan tidak mau tahu siapa yang bersalah. Bapak Indra pun sempat di beri uang tunjangan sebera Rp 25.000.000,- dan Rp 3.000.000,- namun ia tidak mau menerima semua uang itu. Ia  ingin tetap hukum yang berbicara bukan uang yang berbicara, sehingga ia membawa semua uang itu dalam perjalananya menuju Jakarta dan uang itupun tidak sepeserpun ia pakai dalam perjalananya.Walau Bapak Indra sempat sakit karena keracunan susu yang di minum saat istirahat dalam perjalananya. Kalian tahu tidak? ternyata Bapak Indra ini istirahat di SPBU dan sudah puluhan SPBU yang dia singgahi untuk istirahat. Dia pun mendapat dukungan dari para sopir angkot, rakyat kecil untuk terus menegakan keadilan, sehingga ia semangat tanpa menyerah untuk samapai Istana Presiden.
Tanggal 26 Maret 2012 Bapak indra pun sampai di Jakarta, dan tanggal 2 April 2012 ia akan ke Istana Presiden untuk meneruskan aksinya untuk mencari keadilan, ia ingin tahu samapi mana hati nurani Pemimpin negeri ini dan hati nurani wakil rakyat,apakah ia akan mendapat dukungan atau tidak. Dan ada satu ucapan dari Bapak Indra yang sangat saya ingat, bahwa ia tidak takut jika aksi dia mendapat tentangan dari Presiden dan lainya. Hanya tiga hal yang paling dia takuti yaitu Takut kepada Tuhan yang maha esa, Takut kepada orang tua, dan Takut jika dia benar bersalah.
Ini sungguh potret buram di negeri kita, betapa keadilan dan hukum hanya berpihak kepada mereka yang mempunyai banyak uang dan jabatan saja. Dan ini bukan kisah baru saja, banyak di negeri ini kisah yang sangat menyedihkan dan anehnya hanya rakyat kecil yang tak menikmati rasa keadilan dan hukum yang adil di negeri ini secara penuh. Semoga setelah aksi Pak Indra Azwan ini keadilan dan hukum di negeri ini tak pandang bulu, dan mampu mendadili sesuai UUD (undang-undang daras) bukan (ujung-ujungnya Duit).

Inspirasi: Kisah Pak Indra Azwan (pencari keadilan) dalam acara Hitam-Putih

Ilmu Budaya Dasar


Si kecil penuh bakti
(manusia dan cinta kasih)

Tak pernah saya pikir sebelumnya, dulu hari-hariku masa kecil penuh dengan bermain tawa canda. Ternyata masih ada anak kecil yang lebih mementingkan kehidupan sesama di banding mementingkan diri sendiri. Anak kecil ini menghabiskan hidupnya untuk membantu orangtuanya mengurus kakanya yang kelainan jiwa, sungguh sangat miris hati ini.
Sepulang sekolah anak kecil itu membantu orangtuanya untuk mencari uang dengan cara mencari botol-boyl bekas di pinggir sungai, ia pun harus turun kesungai untuk mencari botol itu. Ibunya pun hanya bekerja sebagai buruh cucui dari rumah ke rumah tak seberapa hasil dari memcuci. Bahkan hasil mencari botol bekaspun hanya Rp.1.000,00 per karung, untuk makan pun ia terkadang hanya dengan nasi, garam dan minyak bekas namun ia teteap terima nasib ini sebab ia melakukan semua ini hanya untuk kakanya tercinta, ia ingin kakaknya sembuh.
            Dari kisah ini saya betapa besar kasih saying seorang adik terhadap kakanya, ia merelakan hari bermainnya untuk mencari nafkah dan mengurus kakanya. Sangat jarang sekali anak sekecil itu lebih mementingkan orang lain di banding diri sendiri.
Referensi : http://www.youtube.com/watch?v=_VHXKMlbm9M

Ilmu Budaya Dasar


Seni Teman Hidupku
(manusia dan kebudayaanku)

            Zaman moderenisasi ini tentu sangat tak mudah dalam melestarikan kebudayaan nenek moyang, bahkan anak muda sekarang hampir sudah melupakan kebudayaan-kebudayaan nenek moyang dahulu. Baik permainan, seni dan lainya, anak muda sekarang lebih senang dengan kebudayaan-kebudayaan barat.
            Bicara seni banyak sekali seni yang tidak di ketahui oleh anak muda sekarang, sehingga seni pada jaman sekarang banyak di akui oleh Negara luar. Salah satu caranya kita harus memperkenalkan seni kepada anak cucu kita sehingga mereka tahu. Seperti kisah seseorang video gandrung, wanita tua renta dalam video itu tetap melestarikan seni meski di usianya yang sudah tak lagi muda. Bahkan pekerjaan wanita itu di lakukan di malam hari hingga dini hari, sungguh udara yang tak cocok untuk wanita tua renta itu. Sebab kehidupan malam itu sangat tak cocok, apa lagi jika saat wanita itu menari pasti ada saja penonton yang ikut menari. Bagaimana jika penonton yang ikut menari itu tidak mempunyai sopan santun.
            Wanita itu mempunyai seorang anak yang masih remaja untuk melestarikan seni, anaknya berlatih seni seperti ibunya namun setelah mencoba seni yang lain, ternyata tidak ada hasrat. Namun setelah ia tahu seni tari gandrung ia mendapatkan hasrat untuk menari, sehingga ia belajar untuk menari demi kecintaanya pada seni.

Referensi : Gandrung

Ilmu Budaya Dasar


Mimpi Ku Dijabah
(Manusia dan tanggung jawab)

            Apa salahnya bermimpi ? mimpi adalah planning seseorang untuk mencapai kesuksesan, namun mimpi harus di selaraskan dengan perbuatan. Jika tidak di selaraskan dengan perbuatan mimpi itu akan menjadi angan-angan semata bagi seseorang yang mempunyai mimpi. Seperti dalam cerita FTV “Tukang Bubur Naik Haji” di cerita ini mengkisahkan seorang ibu yang memimpikan naik haji, namun anaknya yang bekerja sebagai tukang bubur merasa belum sanggup untuk mengabulkan keinginan ibunya itu.
            Karena tukang bubur itu menyadari bahwa pekerjaannya hanya sebagai penjual bubur, ia berusaha menyisihkan setiap hasil jualanya untuk mengabulkan mimpi ibunya menjadi kenyataan. Sebab tukang bubur itu rajin menabung ia mendapatkan undian hadiah dari Bank di mana tempat ia menabung, dan akhirnya tukang bubur itu bisa mewujudkan mimpi ibunya untuk naik haji. Bahkan bukan ibunya saja yang dapat naik haji ia, istri dan temanya pun bisa naik haji.
            Coba anda pikir apa yang membuat nasib orang itu berubah, jelas yang membuat nasib seseorang itu berubah adalah diri kita sendiri, bukan atas kehendak tuhan. Bahkan tukang bubur itu naik haji bisa dua kali, itu buah dari kesabaran seseorang dalam meraih mimpi. Sepatutnya kita mencontoh dari kisah tersebut jangan takut untuk bermimpi dan mimpi tidak akan datang begitu saja jika kita tidak mencari bagaimana cara meraih mimpi itu. (manjadda wajadda).

Referensi : FTV “ Tukang Bubur Naik Haji” @MNCTV.

Ilmu Budaya Dasar

Makanan Berharga Bagi Ku
(manusia dan keindahan)

Memang di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin jika kita ingin berusaha, kalau kita ingin suatu hal kita harus berusaha jangan hanya mimpi saja ingin ini ingin itu tetapi tidak mau berusaha. Kisah ini tentang anak penjual Koran yang menginginkan hamburger, dalam kesehariannya ia mencari nafkah dengan menjual Koran.
Pada saat menjaul Koran ia melewati sebuah toko makanan cepat saji (hamburger) ia teringat betapa ia menginginkan hamburger itu. Pada saat akan menjual Koran ia melihat sebuah dompet jatuh, ia mempunyai niat untuk memakai uang itu untuk membeli hamburger, namun ia ingat kata-kata ibunya “Tuhan selalu menjawab doa orang yang di kasihininya” sehingga ia tidak jadi memakai uang itu.
Lantas ia segera mengembaliakan dompet itu kepada pemiliknya, setelah dompet itu dikembalikan ia mendapat imbalan dari pemilik dompet, segera ia menggunakan imbalan itu untuk membeli hamburger yang sangat ia inginkan. Inilah buah dari hati yang jujur, suatu hal jika di lakuakan dengan hati yang kecil akan menjadi akhir yang indah.

Referensi : http://www.youtube.com/watch?v=jnnwh9rusVc

Ilmu Budaya Dasar


Hidupku Tergantung Lebah dan Kayu
(manusia dan penderitaan)

Indonesia itu merupakan negara hasil bumi terbanyak , bahkan Negara lainpun mengakui bahwa Indonesia adalah Negara kaya. Namun menggapa rakyat ini masih banyak yang miskin, kita seharusnya berfikir bagai mana cara memanfaatkan hasil bumi di jadikan lading penghasilannya.
Seperti kisah Bapak Juli dan Uus, ia memanfaatkan madu liar untuk menyambung hidupnya, memang tak seberapa hasilnya. Bapak ini mencari sarang madu liar itu ke dalam hutan demi kehidupan keluarganya. Setelah bapak Juli dan Uus mencari madu liar, kini tugas istri bapak Juli yang menyaring madu itu dan menjualnya keliling kampung, terkadang madu itu hanya bias menghasilkan Rp. 35.000,- uang itupun harus ia atur untuk keperluan lainnya.
Terkadang uang itu tidak cukup untuk hidup 1 hari, ia pun harus mancari pekerjaan lain yaitu menjadi buruh angkut balok. Miris sekali di usia tua renta ia tetep bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Namun bapak ini tetap tidak pernah menyerah untuk mencari uang, ini lah yang patut di contoh oleh generasi muda sekarang. Tidak ada pekerjaan jangan hanya diam saja, namun manfaatkanlah hasil bumi ini, tetapi gunakan hasil bumi ini dengan baik bukan semena-mena atau asal memanfaatkan.

Referensi : http://www.youtube.com/watch?v=YIv-WSMnvo8&feature=related